The Adventure of Learning

Archive for November 2023

Tulisan ini saya buat atas pandangan pribadi karena konsen dan ketertarikan saya membaca situasi politik. Politik itu banyak orang katakan sebagai hal yang kotor, buruk. Tapi bagi saya politik itu tergantung siapa yang menerapkannya. Jika seorang yang memiliki kepentingan pribadi dalam melahirkan politik, maka lahirnya politik bercirikan : Transaksional, kamu dapat A maka saya dapat B. Saling memanfaatkan, dihitung seperti jual beli, dimodali seperti seorang membuka bisnis baru, memasang taruhan besar untuk hasil yang besar atau rugi sekalipun. Bukankah itu yang saat ini kita rasakan ?. Jika politik itu diaplikasikan untuk hal yang baik, maka seperti kita memusyawarahkan urusan anggaran RT untuk pembangunan yang ada di lingkungan RT, seperti memusyawarhkan bagaimana memungut biaya pengajian atau pembangunan di tingkat RT yang akan dibebankan kepada warga, seperti memusyawarhkan warga RT bagaimana membuat langkah-langkah pencegahan dan penanganan kenakalan remaja di lingkungan RT. Semua itu membutuhkan strategi, menggerakkan massa, mencari anggaran, mengalokasikan anggaran, dan lain sebagainya.

Budaya politik yang terus menerus downgrade inilah yang menyebabkan apatismenya masyarakat terhadap politik. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap calon pemimpin dan pemimpin inilah menyebabkan mereka lebih suka dan mengamini budaya politik curang dan kotor. Bahkan jika ada yang berbicara politik dengan perspektif politik itu sebagai edukasi karakter, menerapkan politik yang berkarakter, menjalankan politik yang beretika, maka mereka pun berpikiri yang berbicara itu membual. Kemudian timbul pertanyaan besar ? Berikan jawaban kepada saya, kamu akan memulai membawa politik yang baik dari mana ? dari cara yang tidak baik kemudian menuju yang baik bukankah itu lebih impossible. Atau cara yang baik secara perlahan cepat atau lambat menuju yang baik. itu lebih possible tapi tapi membutuhkan kesabaran dalam waktu yang lama tidak instan dan bisa didapatkan hasil yang seketika. Bukankah Rasulullah melakukan reformasi tatanan dunia itu 22 tahun 2 bulan 22 hari ? dan kamu ingin perubahan itu 5 tahun ? Jika setiap 5 tahun kita konsisten menerapkan proses politik baik, maka bukankah kita akan mencapai kesuksesan setelah 4 periode ?

Pertanyaan terakhir, apakah kita akan konsisten menerapkan politik baik menuju liutammima makarimal akhlak. Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghaffur ? atau tetap apatis dan anti terhadap politik sehingga mereka yang merendahkan proses politik itu yang akan mengatur dan menjalankan tatanan sistem itu dan tidak menuju Indonesia makmur, adil, sejahtera.

Penulis :
Sulaksono Edi Saputro, ST
Politik Educator

Cari file donwload file haji yang bisa disesuaikan. Kadang pas salah harus kembali lagi. Daripada kembali silahkan download dan revisi kalo ada perbedaan dengan file yang asli.

Bung Tomo adalah salah satu tokoh di balik peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November. Ia berperan besar dalam pertempuran rakyat Surabaya melawan Belanda pada 10 November 1945.
Berikut profil hingga kiprah Bung Tomo dalam peristiwa 10 November di Surabaya

Dilansir situs Perpustakaan Sekretariat Negara RI, nama asli Bung Tomo adalah Sutomo. Bung Tomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920. Ia merupakan putra dari Kartawan Tjiptowidjojo. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan

Perjalanan Karier Bung Tomo
Bung Tomo aktif dalam organisasi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) sejak usia muda. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.

Bung Tomo juga memiliki karier di bidang jurnalisme, antara lain:

  • Wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937
  • Redaktur Mingguan Pembela Rakyat di Surabaya pada tahun 1939
  • Bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945
  • Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara, 1945.

Peran Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November
Bung Tomo dianggap sebagai pemimpin yang sangat penting karena berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, saat kota tersebut diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris. Pasukan Inggris diketahui melucuti senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.

Kemudian, pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio yang membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda. Melalui kalimat-kalimat patriotisnya, Bung Tomo berhasil membakar semangat rakyat untuk melawan sekutu demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bung Tomo dengan nama asli Sutomo wafat di Padang Arafah pada 7 Oktober 1981. la dimakamkan di Ngagel, Surabaya, Jawa Timur. Hingga kini, Bung Tomo dikenal sebagai pahlawan nasional berkat kiprahnya dalam Pertempuran 10 November.

Suara Orasi Bung Tomo yang terkenal


My FB

Masukkan email dulu utk langganan

Join 1 other subscriber

Ym ku

RSS VivaNews

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Ubuntu User

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

Statistik

  • 115,922 hits

Statistik