The Adventure of Learning

Kebosanan dan Antipati Politik

Posted on: 14 September 2023

Fenomena ini sangat terlihat di tengah-tengah masyarakat. Ketika mendengar pemilu maka akan ada stigma negatif terhadap para pelaku pemilu baik yang mencalonkan diri maupun yang ikut-ikutan dalam pensuksesan pemilu.

Kenapa bisa seperti itu ?

Karena masyarakat sudah bosan dengan sesuatu hal yang berulang-ulang tapi tidak bisa merasakan perubahan yang berarti pada kehidupan bernegara. Masyarakat tidak bisa merasakan arti penting hadirnya negara untuk kepentingan rakyatnya. Semisal dalam urusan perizinan, birokrasi yang menyusahkan mereka hingga hari ini menunjukkan negara tidak sedang membantu memudahkan urusan rakyatnya ketika mereka ingin berusaha mencari rizki yang halal, melalui jalur-jalur yang benar. Negara terkesan menyulitkan, dan pamrih setiap pekerjaan yang melibatkan negara. Rakyat harus mengeluarkan uang untuk sebuah urusan.

Setiap kenaikan harga yang menjadi kebutuhan rakyat luas seperti BBM seakan tidak peduli dengan urusan kesulitan rakyatnya. Tapi mereka selalu mengatakan demi kepentingan Rakyat ?

Belum lagi, ketika masyarakat mendengar gaji para pejabat dan pelayan masyarakat yang sangat tinggi dengan kinerja yang sangat buruk membuat masyarakat sangat geram dengan kepalsuan-kepalsuan yang dilakukan oleh politisi-politisi busuk.

Inilah pemicu adanya kebosanan politik, dan Antipati terhadap politik.

Anehnya, kebosanan dan antipolitik ini juga tidak menunjukkan adanya perlawanan masyarakat terhadap rusaknya tatanan sistem negara yang dilakukan oleh para pemangku lembaga negara. Kebosanan ini tidak kemudian dilawan dengan usaha masyarakat untuk memperbaiki keadaan yang semakin kacau balau. Masyarakat malah terus menjadi objek yang terus dipermainkan dalam kontestasi politik. Masyarakat mudah sekali dibelokkan hanya dengan sebuah gift murah bansos-bansos, sembako-sembako atau pembangunan infrastruktur yang selalu dimainkan sebagai mainan politik setiap mendekati pemilu. Kemudian masyarakat hanya menjadikan hal itu sebagai patokan sebuah feedback kebaikan nyata para pejabat untuk masyarakatnya. Berat-berat…

Saya yakin banyak orang yang cerdas dan memiliki pandangan yang baik dalam mencerna setiap manuver-manuver politisi-politisi busuk yang sedang menyuburkan bisnis mereka dan usaha mereka. Banyak orang yang paham mengerti hitung-hitungan bisnis dan politik dalam memenangkan sebuah jabatan. Bukan sekedar nama tapi juga unsur ekonomi dan pengaruh itulah perhitungannya. Jika masih mengarah ke urusan itu maka jangan berharap ada perubahan. Maka akan tetap sama apapun pilihanmu. Maka kembali lagi ke masalah semula dan berulang-ulang.

Bagaimana cara berubah ? Jangan berpangku kepada politisi yang jujur yang jumlahnya selalu kita remehkan. Mana bisa satu orang merubah ? Mana bisa satu orang mampu ? jika kamu jujur kemudian masuk ke lingkaran setan itu maka mana bisa kamu sendiri dan merubah semua orang ? adanya kamu akan jadi sama atau sendiri tidak memiliki kawan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Itu saja yang selalu kata sinis yang kita lontarkan untuk iktikad baik yang ditawarkan ke masyarakat.

Tidak boleh berpangku pada datangnya juru selamat atau pahlawan yang akan datang dengan kekuatan super tiba-tiba dan seketika akan merubah keadaan. Bahkan perubahan yang instan ini saja kita menolak kemungkinan adanya. Ingat Anda itu bukan objek, tapi subjek perubahan. Andalah tokoh perubahan itu. Lakukan sesuai kekuatan Anda. Bahkan Anda memiliki 1 suara sangat menentukan. Bahkan Anda memiliki beberapa orang yang bisa mengikuti Anda, Bahkan Anda memiliki kemampuan mempengaruhi satu lingkungan Anda. Kenapa tidak melihat potensi diri Anda ?

Yang paling logis adalah perubahan itu Rumusnya :

  1. Dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, orang dekat kita, dan seterusnya
  2. Perubahan itu bertahap dan konsisten
  3. Perubahan itu adalah gagasan dan gerakan.

Bagaimana mimpi kita sebuah lembaga negara yang jujur, melayani, dan professional ini bisa kita wujudkan ? jika pemikiran-pemikiran ini masuk ke dalam relung-relung hati setiap kita, jika pemikiran-pemikiran ini menjadi bahan obrolan di dalam lingkup keluarga, jika pemikiran ini menjadi bahan obrolan dan diksusi di lingkungan kerja, lingkungan sosial kita seperti RT, RW, PKK, dsb.

Wujud dari perlawanan rakyat adalah memenangkan suara kebenaran, dan menutup ruang rekayasa politik oleh politisi. Rakyat melahirkan pemimpin yang baik dari rakyat sendiri yang memiliki komitmen terhadap kepentingan rakyatnya. Itulah mimpi yang akan kita wujudkan bersama.

Oleh Sulaksono Edi Saputro
~ Edukator Politik
Pendidik dan AgenPerubahan

Inilah karya nyata seorang rakyat biasa melakukan perubahan. Jika satu orang tidak bisa melakukan apa-apa jika dia tidak pernah punya gerakan hati. Jika ia sudah bergerak, maka sendiri pun bisa menjebol tembok penghalang.

Terminal tembiring Sebelum

Sekitar 3-6 bulan berubah. Sekarang

Kritik Perlintasan Kereta

Ditanggapi pejabat PT KAI

Sekarang

Leave a comment

My FB

Masukkan email dulu utk langganan

Join 1 other subscriber

Ym ku

RSS VivaNews

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Ubuntu User

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

The Ubuntu Counter Project - user number # 24008

Statistik

  • 116,152 hits

Statistik